Bahas tentang Naruto ini memang tidak pernah saya lakukan. Sebab, saya tidak punya waktu nonton anime-nya.
Tapi, kali ini saya ingin bahas.
Alasan-nya, saya sedang bermain games MLBB dan mendapati info tentang kolaborasi anime ini pada games tersebut.
Mari kita bahas sama-sama.
Naruto Uzumaki, tokoh utama dalam seri Naruto, dikenal sebagai ninja yang sering bergantung pada kekuatan Kurama, rubah berekor sembilan yang ada di dalam tubuhnya.
Namun, bagaimana jika Naruto tidak memiliki Kurama?
Jawabannya ada pada Sage Mode.
Bentuk kekuatan mandiri yang menjadi bukti kerja keras dan dedikasi Naruto sebagai seorang shinobi.
Sage Mode memungkinkan Naruto bertarung tanpa bergantung pada Kurama.
Kemampuan ini ia raih melalui latihan keras di Gunung Myoboku bersama para katak, terutama setelah kematian gurunya, Jiraiya.
Dengan Sage Mode, Naruto membuktikan bahwa ia mampu menjadi ninja hebat tanpa bantuan Kurama.
Perjalanan Naruto Meraih Sage Mode
Untuk menguasai Sage Mode, seseorang harus memiliki chakra yang besar dan kemampuan untuk menyerap energi alam secara seimbang.
Jika tidak, risiko besar menanti: tubuh bisa berubah menjadi batu.
Naruto memulai latihannya di Gunung Myoboku dengan tantangan seperti menjaga keseimbangan di atas kayu sambil menyelaraskan chakra alam dan chakra miliknya.
Dengan ketekunan dan bimbingan dari para katak, Naruto akhirnya berhasil mencapai harmoni antara chakra alam dan ninjutsu chakra, membuka pintu menuju Sage Mode.
Teknik ini memberinya kekuatan luar biasa yang menjadi andalan saat melawan Pain dalam arc Pain Assault.
Sage Mode menunjukkan transformasi Naruto dari ninja yang bergantung pada kekuatan luar menjadi pejuang mandiri dengan kekuatan besar.
Keunggulan Sage Mode
Sage Mode membawa sejumlah kelebihan yang signifikan bagi Naruto, terutama setelah ia tidak lagi bergantung pada Kurama. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
1. Penguatan Ninjutsu, Taijutsu, dan Genjutsu
Sage Mode meningkatkan semua aspek kemampuan bertarung Naruto, mulai dari kekuatan fisik, kecepatan, stamina, hingga refleks.
Dalam pertarungannya melawan Pain, ia mampu menggunakan Rasenshuriken dengan lebih efektif, sesuatu yang sebelumnya sulit ia lakukan.
2. Kemampuan Sensorik Tinggi
Dengan Sage Mode, Naruto dapat merasakan keberadaan lawan tanpa membuka mata. Kemampuan ini sangat berguna untuk mendeteksi lokasi musuh, seperti saat ia melacak posisi Pain’s Six Paths.
3. Kekuatan Fisik yang Luar Biasa
Naruto mampu melompat jauh, mengangkat benda berat, dan menghancurkan benda besar dengan mudah. Dalam pertarungan melawan Pain, kekuatan ini memungkinkannya menghancurkan lima dari enam tubuh Pain.
4. Teknik Kata Katak (Frog Kata)
Teknik ini memungkinkan Naruto melapisi tubuhnya dengan chakra alam, memberikan serangan fisik yang sulit diprediksi. Bahkan musuh dengan mata Rinnegan tidak dapat melihat aura serangan ini, membuatnya sangat mematikan.
Keterbatasan Sage Mode
Meskipun kuat, Sage Mode memiliki keterbatasan.
Salah satunya adalah kebutuhan untuk tetap diam saat menyerap energi alam, yang menjadi tantangan besar dalam pertempuran.
Naruto mengatasi hal ini dengan menggunakan bayangan klon untuk mengumpulkan chakra, sementara tubuh aslinya terus bertarung.
Selain itu, durasi Sage Mode juga terbatas.
Naruto harus segera mengisi ulang chakra alamnya setelah beberapa waktu, yang membuatnya perlu strategi matang saat menghadapi lawan tangguh.
Sage Mode vs Bentuk Kekuatan Lain
Sebelum menguasai Sage Mode, Naruto sering menggunakan kekuatan Kurama, seperti Nine-Tailed Chakra Robe.
Namun, tanpa kendali penuh, kekuatan ini sering kali justru menjadi ancaman. Dalam Sage Mode, Naruto menunjukkan kendali penuh atas kekuatannya, menandai transformasi dari seorang ninja yang bergantung pada sumber eksternal menjadi pejuang yang mandiri.
Setelah kehilangan Kurama di seri Boruto, Sage Mode kembali menjadi kekuatan utama Naruto. Ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati Naruto terletak pada usahanya sendiri, bukan semata-mata dari kekuatan yang ia warisi.